Sunday, 28 April 2013

MAKALAH MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN



 MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN

 




                                                                                        
 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka (Health Promotion is the process of enabling people to increase control, and to improve, their health). Untuk Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan.Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik.Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang berlangsung supaya dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Untuk itu, pada Perkuliahan kali ini akan membahas tentang Monitoring dan Evaluasi di dalam Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

1. 2 Tujuan
a.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan
b.   Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui monitoring
2.      Untuk mengetahui evaluasi
3.      Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan


 

BAB II
MONITORING DAN EVALUASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka (Health Promotion is the process of enabling people to increase control, and to improve, their health). Untuk Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan.Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik.Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang berlangsung supaya dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Untuk itu, pada Perkuliahan kali ini akan membahas tentang Monitoring dan Evaluasi di dalam Promosi Kesehatan.

2.1 Monitoring
Monitoring  merupakan upaya supervisi dan reviewe kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.      
1.      Tujuan Monitoring
Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program, misalnya:
§  Bagiamana strategi yang tidak berfungsi
§  Mekanisme program mana yang tidak sesuai
§  Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
§  Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
2.      Tahap-tahap monitoring
§  Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
§  Hasil antara
§  Perilaku yang diharapkan
§  Perbaikan kesehatan
3.      Manfaat Monitoring
a.       Manajemen
Monitoring akan memberikan informasi tentang proses dan cakupan program kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik pelaksanaan program.
b.      Evaluasi
Monitoring yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir program secara akurat
c.       Citra
Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang diperlukan
4.      Apa yang dipantau
a.       Input
a.    Materi
b.   Distribusi
c.    Media
d.   Jangkauan target
e.    Kegiatan program
f.    Sumber daya
b.      Output = hasil antara
a.    Apakah sasaran menerima pesan/materi
b.   Apakah sasaran memanfaatkan bahan
c.    Apakah sasaran merasakan manfaat bahan
c.       Outcome = hasil intervensi
Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku
5.      Bagaimana Cara Monitoring
a.       Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
b.      Wawancara mendalam
c.       Fokus group diskusi
d.      Observasi
e.       Angket
f.       Artikel
6.      Siapa yang memantau
a.       Penanggung jawab: pimpinan program
b.      Pelaksana :
§ Staf provider/pelaksana program
§ Relawan yang terlatih
§ Instansi terkait
7.      Kapan monitoring dilakukan
a.       Selama perjalanan program
b.      Setiap tahap kegiatan
c.       Setiap bulan atau setiap 3 bulan

2.2 Evaluasi
1.      Pengertian
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA)
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan.
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg).
Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah:
a.       Memformulasikan tujuan
b.      Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes
c.       Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
d.      Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya
2.      Maksud (Tujuan) penilaian
a.       Untuk membantu perencanaan dimasa datang
b.      Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c.       Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program
d.      Untuk membantu menentukan strategi program
e.       Untuk motivasi
f.       Untuk mendapatkan dukungan sponsor
3.      Siapa dan Bagaimana Penilaian
a.       Pihak dalam (pelaksana program), melalui:
§  Pencatatan dan pelaporan
§  Supervisi
§  Wawancara
§  Observasi
b.      Pihak luar program
§  Laporan pihak lain
§  Angket
4.      Kapan dilakukan Penilaian
a.       Penilaian rutin
Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan pelaksanaan program
b.      Penilaian berkala
Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.
c.       Penilaian akhir
Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah akhir program selesai
5.      Apa yang dinilai ?
a.       Input = masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.
b.      Proses
Pelaksanaan program promkes
c.       Output
Hasil dari program à pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan keterampilan
d.      Outcome = dampak
Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
e.       Impact
Peningkatan status kesehatan
6.      Langkah-langkah penilaian
a.       Menentukan tujuan penilaian
b.      Menentukan bagian mana yang dinilai
c.       Menetapkan standar dan indikator
d.      Menentukan cara penilaian
e.       Melakukan pengukuran
f.       Membandingkan hasil dengan standar
g.      Menetapkan kesimpulan
7.      Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a.       Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
§  Aspek knowledge = pengetahuan
§  Aspek attitude = sikap
§  Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik
b.      Waktu evaluasi
§  Selama pendidikan kesehatan berlangsung
§  Setelah pendidikan kesehatan selesai
c.       Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
§  Pengetahuan : tes tulis atau lisan
§  Sikap : skala sikap
§  Psikomotor : praktik
d.      Indikator
Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi :
§  Aspek pengetahuan
§  Aspek sikap
§  Aspek ketrampilan/tindakan
8.      Apa yang dinilai = dimensi evaluasi
a.       Input = masukan
Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media, kemampuan penyuluh.
b.      Proses
Pelaksanaan pendidikan kesehatan
c.       Outputs
Hasil dari pendidikan kesehatan àpemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan keterampilan
d.      Outcome = dampak
e.       Dampak dari pendidikan kesehatan è peningkatan PHBS

9.    Hasil = Kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan berhasil apabila peserta pendidikan kesehatan dapat:
§  Memahami pesan pendidikan kesehatan
§  Sikapnya baik (menerima/setuju)
§  Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan

2.3 Monitoring Dan Evaluasi Dalam Promosi Kesehatan
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (out Come Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.
Ada beberapa pendekatan dalam melakukan evaluasi, salah satunya menganggap bahwa dalam menentukan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan tergantung pada keputusan  masyarakat yang bersangkutan.Pendekatan lain menyatakan bahwa setiap keputusan tergantung pada sponsor, politisi dan akademisi secara luas, harus terukur secara spesifik.
Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat mencakup beberapa indikator antara lain :
1.   Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal dan kepercayaan diri.
2.   Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik.
3.   Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku.
4.   Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh makanan sehat
5.   Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
6.   Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan.
7.   Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan atau keadilan.
8.   Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan diri.
9.   Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran

Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
1.   Historikal , dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan tepat dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
2.   Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang menjadi perhatian secara faktual dan tepat.
3.   Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola danurutan perkembangan atau perubahan menurut waktu.
4.   Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secaraintensif latar belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan darisuatu unit sosial, baik perorangan, kelompok, lembaga, ataumasyarakat.
5.   Studi korelasional (corelational study) , meneliti sejauh mana variasidari satu faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan koefisien tertentu.
6.   Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidikikemungkinan hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagaikonsekuensi yang ada dan menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
7.   Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki kemungkinanhubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaanatau lebih terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi danmembandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrolyang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.
8.   Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias dilakukan.
9.   Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan.

Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk kepada seorang perawat tentang bagian-bagian mana dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.
Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah : Sebagai pertimbangan untuk pemilihan media pendidikan kesehatan yang efektif, proses pemilihan media perlu pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih betul-betul efektif dalam mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai, menilai kemampuan seorang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan, untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang digunakan, untuk memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan administrasi, keberadaan dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi kesehatan.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan.Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap keseluruhan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang sudah berlangsung.
Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam evaluasi yaitu evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah kontrak waktu dengan warga masyarakat, dsb.Evaluasi Proses, diharapkan sesorang perawat mampu memberikan materi pendidikan kesehatan secara benar dan tepat, serta masyarakat kooperatif didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil yaitu penilaian yang dilakukan apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum.



BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
                Monitoring  merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan.
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Out Come Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.

3.2 SARAN
            Sebagai seorang promotor kesehatan hendaknya kita menjalankan monitoring dan evaluasi. Guna mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengukur indicator yang berbeda dari hasil yang diharapkan.
           
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.2009.Promosi Kesehatan Komitmen Global dari Ottawa-Jakarta-Nairobi Menuju Rakyat Sehat.FKM.UI.Jakarta
Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo dkk 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta. Jakarta
Rudi Susilana, Cepi Riyana.Media Pembelajaran.2007.CV Wacana Prima.Bandung

No comments:

Post a Comment